Holy Apriliani Kembaren's Blog

welcome

SELAMAT DATANG


Kisah Singkat Perjalanan Suka yg Pertama
-Holy Apriliani Kembaren-

Haah kenapa ya akhir-akhir ini perasaan ku jadi aneh? Aku sering merasa kesepian, padahal aku sendiri sedang berada ditengah-tengah keramaian..Sering kali aku menutupi rasa sepi ku ini dengan berusaha untuk tampil seceria mungkin didepan sahabat-sahabat ku, pergi ke suatu tempat yg hanya aku sendiri yg tau, sendirian tanpa ada orang yg mengganggu dan berteriak sekeras mungkin supaya perasaan ku ini bisa sedikit saja lega..Namun kenyataan nya itu tidak akan mungkin terjadi, karna sahabat-sahabat ku tidak akan pernah membiarkan aku sendirian..Disatu sisi aku merasa sangat beruntung karna dikaruniakan oleh Tuhan sahabat-sahabat yg begitu baik dan peduli sama aku, namun disisi yg lain sejujurnya diwaktu tertentu aku kurang merasa nyaman, karna pada saat ketika aku ingin merenung sendirian, menangis, dan melamun, ada saja salah satu sahabatku yg datang untuk mengganggu.. Aku ini sebenarnya tipe orang yang introvert, senang menyendiri, senang menutupi perasaan jika sedang memiliki masalah, dan sering kali memendam unek-unek itu didalam hati tanpa membagikannya dengan orang lain.. Mungkin banyak orang yg mengenalku meragukan hal ini, dengan berkata bahwa aku ini justru memiliki kepribadian yg ekstrovert..
Bukan, bukannya aku tidak menganggap sahabat-sahabat ku sebagai keluarga ku sendiri dengan tidak mencaeritakan masalah-masalah duka yg aku alami..Namun aku lebih senang untuk membagikan cerita suka ku karna aku tidak ingin masalah yg aku hadapi ini ikut menjadi beban bagi orang lain..Biarlah masalah yg aku hadapi ini menjadi masalah ku sendiri.. Aku memang seringkali merasa sulit untuk percaya pada orang lain akan masalah-masalah tertentu, jangan bertanya kenapa, karna aku sendiripun belum mendapatkan jawabannya..Mungkin peristiwa kelam sewaktu SD sedikit banyak telah membentuk jiwa introvert ku ini..Aku sebenarnya tidak lagi ingin mengingat masa-masa menyedihkan itu, masa-masa dimana aku di bully oleh teman-teman ku dalam bentuk caci maki, ejekkan serta lecehan dalam bentuk verbal.. Seringkali aku disebut sebagai anak yg bau lah, simpanse lah dan sering juga aku dihindari dan dijauhi oleh teman-temanku yg terpengaruh akan ejekkan salah satu temanku akan aku.. Dan aku pun hanya bisa pasrah dan berdiam diri.. Ketika kelas 3 SD, aku sempat menyukai teman sekelas ku yg bernama Nathan.. Saat pertama kali aku berbicara dengannya adalah saat guru ku memindahkan aku untuk duduk sebangku dengannya setelah aku mengalami suatu masalah dengan teman sebangku terdahuluku yg bernama Ogung.. Nathan pun tersenyum ketika aku duduk untuk pertama kali disampingnya, Kami mulai akrab berbicara tentang mengapa orang tuanya memberikan nama Nathan kepadanya, dimana rumahnya, serta ada benda apa dirumahnya yg bisa sebagai tanda bahwa itu adalah rumahnya..Dan ajaibnya walaupun telah 10 tahun berlalu aku masih mengingat obrolan kami itu.. Aku masih ingat kalau Nathan itu adalah nama seorang nabi yang ada didalam Perjanjian Lama (dan waktu itu berkata dengan bangganya) dan ia tinggal di komplek Pura Melati dan ada gantungan cabe besar didepan rumahnya.. Mungkin pada saat itu lah aku mulai merasakan perasaan tertarik kepada lawan jenis untuk pertama kalinya.. Dan tanpa aku sadari ternyata kelas 3SD itu merupakan saat terakhir bagiku untuk saling berbicara dengan akrab dengannya..
Ketika kelas 4SD ternyata aku dan Nathan menjadi teman sekelas untuk yg kedua kalinya..Di saat itu pula aku semakin menyadari bahwa aku meyukai dia..Banyak teman-teman yg mengejek dan heboh tentang perasaan ku kepada Nathan.. Dan ternyata dia pun mulai ikut menjauhi ku serta tidak lagi berminat sedikitpun untuk berbicara denganku.. Pada saat itu hati ku sangat hancur dan seakan-akan tidak terima akan kenyataan.. namun Tuhan ternyata sangat baik dengan memberikan aku 2 kali momen untuk memiliki 2 benda yang sama seperti yg Nathan miliki.. Pertama, botol minum digimon, setelah aku tahu bahwa Nathan memiliki sebuah botol digimon dengan tutup yg berwarna hijau, aku pun mulai mencari dimana aku bisa membeli botol minum yg sama dengan yg ia miliki, dan akhirnya ketika ku temukan, akupun mulai merayu mama ku untuk membelikan botol minum tersebut.. Dan dengan embel-embel berjanji untuk menyapu halaman rumah akhirnya mama ku pun membelikan botol minum tersebut..Jadilah aku memiliki sebuah botol minum digimon dengan tutup warna berwarna pink.. Keesokkan harinya dengan bangga aku membawa botol minum tersebut dan meletakkannya di atas meja (karna memang kebiasaan murid-murid di SD kami, meletakkan botol minumannya di atas meja tempat belajar mereka). Teman-teman ku pun semakin keras mengejek aku dan membongkar semua perasaan ku kepada Nathan sendiri..Dan bum! Nathan pun malah semakin menjauhi ku.. bahkan untuk berada dalam radius 1 meter denganku saja dia tidak lagi sudi.. Ingin sekali aku menangis pada saat itu, namun aku masih menguatkan diriku untuk tidak menangis, karna bukannya aku akan mendapatkan penghiburan, malah aku akan semakin diejek teman-teman ku sebagai anak yg cengeng.. dan benda yg sama-sama kami miliki untuk Kedua kalinya adalah sebuah tempat pensil. Untuk kali ini aku tidak lagi berusaha meniru, karna aku mendapatkan tempat pensil tersebut dari hadiah natal Sekolah Minggu.. Dan ketika aku membawa tempat pensil itu, ternyata secara kebetulan Nathan pun membawa tempat pensil yg sama dengan yg aku miliki..dia pun langsung memasukkannya ke dalam tas dengan harapan tidak ada teman-temanku yg menyadari kebetulan itu.. tapi aku bersikap tidak peduli, aku pun tetap meletakkan tempat pensil tersebut di atas meja.. Siangnya dia pun mendatangi ku dengan berkata:’’Lu kenapa sih niru-niru gue? Kemarin botol minium, sekarang tempat pensil!” lalu akupun menjawab:”siapa juga yg niru-niru lu, gue dapat tempat pensil ini dari hadiah natal sekolah minggu gue!” Lalu dia pun pergi, dan kemudian aku mendapat kabar bahwa ternyata Nathan pun mendapat tempat pensil itu dari hadiah natal Sekolah Minggu juga! Dan aku hanya bisa terdiam karna tidak menyangka bahwa kok bisa kami mendapatkan benda yg sama dari even yg sama.. Pada waktu itu kami memilih ekstrakurikuler yg berbeda, yaitu dia memilih ikut pramuka, dan aku berpindah ke ekskul marching band setelah waktu kelas 3 aku memilih ekskul pramuka..
Ketika kelas 5SD, aku dan Nathan ternyata menjadi temang sekelas untuk yang ketiga kalinya.. Dan pada saat itu Nathan lah yg dipercaya oleh walikelas kami untuk menjadi ketua kelas..Saat kelas 5SD untuk pertama kalinya aku memiliki teman dekat.. Dia bernama Febby, tepatnya Henny Febrina Purnamasari Harahap.. Didalam salah satu peraturan kelas, ada peraturan yg mengatakan bahwa jika ingin keluar kelas ketika tidak ada guru harus minta izin kepada ketua kelas..Namun aku dan Febby sama-sama merasa tidak perlu minta izin kepada Nathan si ketua kelas sehingga kami pun pergi ke toilet secara diam-diam.. Kami pun tertawa ketika membayangkan ekspresi Nathan yg tidak senang kami tidak minta izin kepada dia.. Pada saat kelas 5SD itulah aku mulai memiliki beberapa teman, namun hanya Febby lah yg aku jadikan sahabatku.. Aku sering belajar hingga sore kerumahnya, baca komik, makan siang, hingga saling terbuka tentang perasaan kami.. Ketika kami sedang dalam perjalanan untuk bermain kerumahnya, tiba-tiba Febby pun bertanya:”hol,lu suka ya sama Nathan?’’ aku pun menjawab:’’iya Feb, gue suka sama dia.” Febby pun berkata lagi:”wah sama dong, gue juga suka sama dia.” Aku pun menjawab lagi:’’oh,kalo gitu gue mundur deh,lu aja yang ngedeketin Nathan Feb, gue ikhlas kok kalo lu sama Nathan.” Dan Febby pun menjawab:’’ah ga mau gue, kita harus bersaing secara sehat Hol! Kalo lu yg berhasil mendapatkan hati Nathan gue akan mundur.” Aku pun menjawab lagi:’’ ga mau Feb, gue ga mau bersaing sama lu, gue relain Nathan sama lu.” Dan Febby pun hanya tersenyum sambil berjalan beriringan dengan ku.. Dan pada saat itu aku pun mengetahui bahwa ternyata sahabatku sendiri menyukai orang yg sama denganku..
Ketika Kelas 6SD, aku, Febby dan Nathan pun sekelas kembali..Untuk aku dan Nathan, kami akhirnya sekelas lagi untuk yang keempat kalinya..Ketika itu sahabatku Febby lah yang dipercaya oleh wali kelas kami untuk menjadi ketua kelas.. Dan ternyata Febby pun mulai berubah terhadap ku, dia memiliki teman-teman dekat yg lain.. Pada suatu saat, wali kelas kami pun mengadakan program penggiliran teman sebangku dan tempat dengan waktu 1 bulan.. Dan ternyata kembali lagi Aku dan Nathan di tempatkan dalam 1 bangku yg sama, dengan kata lain kami pun menjadi teman sebangku untuk yg kedua kalinya.. Ketika aku berpaling ke arah Febby, dia pun melihatku dengan ekspresi yg tidak suka.. Aku pun sebenarnya sudah berusaha untuk mengelak namun wali kelasku seakan tutup kuping akan keluhanku itu.. Dan ketika aku dan Nathan berpindah ketempat yg sama, kami pun saling mencari posisi agar tidak harus dekat dengan cara duduk di pinggir mungkin dan meletakkan tas kami di sebelah kiri dan kanan kami masing-masing.. Dan kami pun memberi batasan di meja kami agar tidak ada benda kepunyaan kami yg melewati garis batas meja tersebut.. Kami pun saling menghibur diri bahwa hanya untuk bulan ini lah kami duduk 1 bangku.
1 Bulan kemudian memang tetap diadakan program tukar posisi bangku dan tukar pasangan sebangku oleh wali kelas kami, dan memang bangku kami berpindah posisi, namun aku dan Nathan tetap menjadi teman 1 bangku! Kami pun akhirnya pasrah dengan kenyataan bahwa kami akan tetap menjadi teman 1 bangku hingga kelulusan SD.. Kami tidak berkomunikasi sama sekali seperti hal nya teman-teman ku yg lainnya.. Kami hanya berdiam diri dan sibuk dengan pikiran kami masing masing..Tidak ada dari kami yg punya kesadaran untuk duluan menegur..
Disaat kelas 6SD pula, aku mengenal Daniel..Kami sama sekali tidak pernah akur, ada saja hal yg membuat kami bertengkar.. Seringkali dia mencari gara-gara dengan memukulku pelan maupun sekedar mengejek ku.. Dan karna kesalnya, aku pun sering mengejar dia, kami saling  berkejaran dari kelas ku, sampai ke aula hingga lantai 1 sekolah ku.. Aku sendiri heran kenapa dia senang sekali mengganggu ku padahal aku jarang menegur dia.. Tapi dibalik sifat isengnya itu, dia baik sekali pada ku.. Contohnya adalah pada saat ujian praktik komputer, aku dipasangkan dengan Daniel.. Dan dia sama sekali tidak ragu untuk membantu ku menyelesaikan ujian praktik itu..Aku benar-benar menyukai saat-saat itu.. Sikap yang kuharapkan aku temukan pada Nathan malah kutemukan pada Daniel..
Pada suatu siang saat aku sedang mengobrol dengan teman ku yg bernama Maria, dia pun menceritakan sesuatu yg membuat aku kaget.. Maria mengatakan bahwa Daniel ternyata suka pada ku.. Aku pun tertawa karna aku pikir itu mustahil.. Dan Maria pun berkata:’’hol tau ga, daniel suka tau sama lu.” Aku pun berkata:’’hahaha, ga mungkin ah. Lu tau darimana?” Maria berkata lagi:’’ iya, kemarin si Christian nanya gini ke Daniel: Dan, sebenernya lu suka sama siapa sih? Sama Maria? (Daniel:’’bukan”), sama Tasya? (Daniel:”bukan juga.”) terus sama siapa dong? (Daniel:”sama orang yg tiap hari gue gangguin.hehe”) HAH, lu suka sama Holy? (Daniel:*senyum-senyum*) Aku pun akhirnya berkata:”ah ga percaya gue Mar, dia kan suka nya sama lu. Hehe” Setelah itu pun kami masuk kedalam kelas.. Dan aku pun langsung merasa tidak enak ketika melihat Daniel..
Mendekati masa kelulusan, sahabatku Febby, Yossi, Cindy, dan Icha berkumpul dan membicarakan rencana mereka untuk pergi ke mall dekat sekolah kami.. Namun ntah mengapa aku tidak diijinkan untuk ikut dalam acara mereka.. Aku pun menerima dengan lapang dada dan berusaha untuk berpikir yg positif..
Pada hari selasa pagi, 3 hari setelah acara jalan-jalan mereka, aku mendapatkan kabar kalau Febby belum pulang kerumah, dan diculik oleh orang yg tidak dikenal.. Sedangkan Yossi, Cindy, Devi dan Icha telah pulang kerumah nya dengan selamat.. Aku pun kaget luar biasa.. 2 Jam kemudian aku mendapatkan kabar kembali bahwa Febby telah ditemukan, tetapi ia ditemukan dalam keadaan meninggal dengan cara yg mengenaskan.. Sahabat ku telah menjadi korban penculikkan, pemerkosaan, dan sekaligus mencadi korban pembunuhan yg dilakukan secara sangat keji oleh orang biadab. Pelakunya merupakan sopir tembak sebuah angkot04.. Kami pun langsung menangis tersedu setelah mendengar berita dukacita tersebut..Siangnya, kami langsung diantar guru-guru kami melayat ke rumah sahabat ku..  Disanalah aku melihat untuk pertama kalinya Nathan menangis.. Kami pun akhirnya bersama-sama mengantarkan sahabat kami yg terkasih menuju peristirahatan terakhirnya.. Selamat jalan sahabatku Henny Febrina Purnamasari Harahap.. Semoga kamu berbahagia disamping Bapa di Surga :’)
2 Hari setelah kejadian itu, Pada malam hari Febby pun bermain kedalam mimpiku.. Dalam mimpiku itu, hanya aku yg bisa melihat dia tersenyum, dan melihat dia tertawa sedangkan orang yg berada disekeliling kami tidak bisa melihatnya.. Padahal aku sudah berusaha berkata ke semua orang yg ada bahwa:’’ini lho Febby, dia masih ada..Dia ga jadi pergi..Kami masih ketawa bareng-bareng.” Tapi apadaya usaha ku itu sia-sia dan hingga aku terbangun pun tidak ada orang yg bisa berkomunikasi dengan Febby kecuali aku..
Dan beruntungnya aku, aku belum sempat mengembalikan 4 buah buku komiknya yg aku pinjam sebelum kejadian naas itu terjadi.. Namun 2 buah komik nya dipinjam oleh temanku Laura dan belum dikembalikan hingga saat ini.. Dan ajaibnya salah tokoh utama dalam komik Febby pun bernama Nathan! Hingga kini, aku masih menyimpan komik tersebut di rumah ku yg di Jakarta.. Setiap aku pulang kerumah, aku pasti mencari-cari komik tersebut dan membacanya berulang-ulang..
Beberapa saat menjelang kelulusan, aku menemukan 2 buah “surat cinta” didalam laci mejaku.. Surat yg pertama tidak disertai oleh nama pengirim, sehingga akupun sampai sekarang tidak tahu dari siapa surat itu berasal.. Surat yg kedua ditulis oleh seseorang yg mengaku Nathan..Ntah mengapa sampai saat ini aku pun masih mengingat isi surat yg kedua itu.. Isi suratnya begini: “hey hol, ini gue Nathan. Gue suka deh sama lu.......” Surat itu ditulis dengan tinta biru dan dengan tulisan yg aku kenal, dan memiliki kemungkinan yg besar kalau itu memang Nathan yg menulis.. Aku pun langsung meremukkan kertas itu dan membuangnya ke dalam tong sampah.. Aku tidak tahu apakah Nathan sempat melihatku melakukan hal itu atau tidak.. Dan kami pun lulus, serta berpisah.. Dia meneruskan di SMP yg 1 yayasan dengan SD ku, sedangkan aku melanjutkan SMP di sebuah SMP negeri di Jakarta..
Selama SMP, aku tidak lagi mendapatkan informasi tentang Nathan.. Tapi pada awal masuk SMP aku pernah mencoba untuk ke wartel dekat rumah dan menelpon ke nomor telpon rumah Nathan yg aku dapatkan dari Buku Tahunan SD kami..Namun aku tidak pernah berani berbicara langsung, dan pada saat ada yg berkata:’’halo” pasti langsung aku tutup telpon tersebut.. Mungkin memang pengecut sekali diri ku karna untuk berbicara dengan Nathan saja aku tidak sanggup..
Awal masuk SMA, aku ternyata 1 sekolah dengan Yossi salah satu teman SD ku yg mengetahui cerita masa lalu ku dengan Nathan.. Dan kebetulan Yossi ini satu SMP dengan Nathan.. Dan aku pun bertanya tentang Nathan kepada dia. Bertanya SMA dimana Nathan sekarang, bagaimana dia ketika SMP, dll.. Yossi pun menceritakan kalau ternyata Nathan pernah jadian dengan salah satu teman ku yg bernama Judith, dimana Judith ini sebenarnya sudah mengetahui kalau aku sempat menyukai Nathan.. Aku pun langsung terkaget-kaget mendengar pengakuan dari Yossi.. Yossi juga mengakui bahwa Nathan ternyata sempat ‘’menembak’’ dia juga, namun karna Yossi sudah memiliki pacar, maka ia pun menolak Nathan.. Setelah itu Yossi pun langsung merasa tidak enak. Namun aku pun tertawa dan berkata pada Yossi bahwa ‘’no problem Yos, I’m okay.”
Pada pertengahan kelas 2 SMA, aku pun menceritakan tentang Nathan kepada temanku Hilsa..Dan ternyata Hilsa tahu tentang Nathan! Dan ternyata Hilsa 1 kelas dengan Nathan di Bimbingan Belajar (BimBel). Dia menawarkan aku untuk masuk bimbel yg sama, namun ketika aku bertanya kepada orang tua ku, menurut mereka waktunya sudah nanggung dan mereka menganjurkan aku untuk ikut bimbel di tempat yg sama ketika kelas 3 SMA. Akhirnya dengan berat hati aku pun menuruti kehendak kedua orang tua ku, dan tidak jadi mengikuti kelas bimbel yg sama dengan Nathan. Dan aku pun mendapatkan beberapa info tentang Nathan dari teman ku Hilsa..
Pada awal kelas 3 SMA aku pun sekelas dengan Olan.. Dia adalah teman sekelasku yang paling baik pada ku.. Ketika aku menceritakan tentang Nathan kepada Olan, dia pun kaget karna Nathan kebetulan adalah teman Gereja sekaligus sepupunya.. Tahu tentang kebetulan itu, aku pun ‘’merayu’’ Olan agar dia bersedia untuk memberikan nomor HP Nathan untukku.. Semula ia menolak, namun akhirnya dia luluh dan memberikan nomor itu untukku dengan peringatan agar aku tidak memberi tahu Nathan bahwa aku dapat nomor ini darinya.. Aku pun langsung serta merta menyanggupi itu.. Akhirnya aku pun mengirimkan pesan singkat yg menanyakan apa benar nomor ini adalah nomornya Nathan ke nomor yg diberikan oleh Olan tersebut.. Dan sms balasan pun kuterima dengan isi membenarkan bahwa nomor itu memang nomor Nathan.. Akupun langsung berteriak kegirangan dan berterimakasih pada teman baikku yg bernama Olan tersebut.
Setelah pengumuman kelulusan SMA aku mendapatkan berita mengejutkan bahwa teman baik ku Olan telah dipanggil kerumah Bapa dikarenakan sakit usus buntu yg terlambat di deteksi, sehingga penanganannya pun terlambat..Seperti petir disiang bolong, aku begitu kaget dan tidak habis pikir kenapa temanku itu pergi nya cepat sekali..Aku pun tidak pernah tahu menahu kalau Olan sempat dirawat di Rumah Sakit.. karna terakhir kali aku bertemu dengannya adalah pada saat setelah ujian SNMPTN dan kami sama-sama datang ke Bimbel kami dan kami beramai-ramai saling mengoreksi hasil jawaban kami dengan kunci yg dikeluarkan oleh bimbel kami itu.. Dan pada saat itu dia merasa pesimis karna dia takut bahwa dia tidak akan lulus didalam pilihannya itu..Aku pun kemudian menyemangati dia.. Padahal saat itu juga kami masih tertawa-tawa bersama dengan teman-teman yg lain, dan kami masih sempat memojokkan Olan karna hanya dia laki-laki yg ikut mengobrol dengan kami.. Dan aku pun sempat tidak sengaja membawa tempat pensil miliknya, dan ada niat dalam hati ku untuk mengembalikannya ketika kami bertemu kembali.. Namun takdir berkata lain, ternyata hanya pada saat itulah saat aku terakhir kali bertemu dengannya.. Dan aku pun belum sempat mengembalikkan tempat pensil tersebut, dan bodohnya lagi aku malah menghilangkannya! Aku tidak bisa berhenti menyalahkan kebodohan dan keteledoran aku ini..
Pada saat melayat ke rumah Olan, aku pun bertemu dengan adik kelasku sewaktu SMP yg bernama Maria.. Akupun bertanya kepada dia apakah dia mengenal Nathan atau tidak.. Dan Maria bilang kalau dia mengenal Nathan.. Aku pun bertanya lagi kepadanya tahu atau tidaknya dia tentang pilihan Nathan dalam SNMPTN.. Dan Maria pun memberitahu kalau Nathan memilih USU dan UI dalam SNMPTN nya.. Aku pun kaget, karna ternyata pilihan aku dan Nathan untuk SNMPTN sama! Kami sama-sama memilih USU dan UI sebagai pilihan SNMPTN kami. Namun Maria tidak tahu fakultas apa yg menjadi pilihan dari Nathan..Selanjutnya aku pun bertanya apakah Nathan sudah datang  melayat atau belum, dan sesaat setelah itu dia menunjuk seseorang yg sedang berada dalam gerombolan teman-teman ku, dan dia pun berkata:’’itu Nathan kak, mau gue panggilin?’’ aku pun menjawab:’’ oh itu Nathan? Ga usah dek, gue ga mau dihindarin dia dalam keadaan kayak gini.” Dan akhirnya aku dan Maria pun berpisah, karna dia telah ditunggu oleh orang tuanya untuk pulang.. Akhirnya masuk lah aku ke dalam rumah teman yg sudah aku anggap sebagai sahabatku sendiri itu..
Keesokkan harinya ketika hari penguburan Olan, aku pun pergi ke tempat perisirahatannya yg terakhir bersama seorang teman bimbel ku yg bernama Nofa.. Kami pun mengikuti rombongan teman-teman Gereja nya Olan yg sebagian besar juga sudah aku kenal.. Didalam rombongan itu termasuk juga Nathan.. Dan seperti masa-masa lalu, tidak ada 1 orang pun dari kami yg bersedia untuk menegur duluan..Singkatnya, tiba lah kami ke lokasi tempat peristirahatan terakhir Olan, dan seperti de ja vu akan peristiwa sahabat ku Febby, aku dan Nathan pun sama-sama menangis karna kehilangan teman yg kami kasihi..
Setelah beberapa hari kepergian sahabatku Olan, pengumuman SNMPTN pun keluar di koran.. Dan Puji Tuhan nama ku tertera di koran itu, yg menandakan bahwa aku lulus di Fakultas Hukum USU, Fakultas yg dulu jadi target Olan ketika ada SNMPTN undangan, dan dia belum beruntung dalam Undangan tersebut sehingga ia mencoba ke Fakultas yg sama namun ke Universitas lain.. Dan ternyata nama Olan Fernandus pun tertera pada koran tersebut, dan Olan lulus di Fakultas Hukum Univ.Diponegoro.. Aku langsung merasa sedih, sekaligus bahagia bahwa ternyata usaha, kegigihan, dan kerja kerar Olan itu tidak sia-sia.. Aku berkata dalam hati:’’ah, coba lu masih ada sekarang lan, pasti lu udah loncat-loncat kegirangan deh..tapi ternyata takdir berkata lain.. selamat ya lan..” Aku yakin pasti sahabatku itu telah menerima bagian yg lebih dari sekedar dapat PTN di surga sana..
Pada suatu malam setelah kepergian Olan, akupun berdoa kepada Tuhan agar diberi kesempatan untuk menempatkan Olan kedalam mimpiku, dan ternyata Tuhan mengabulkan doaku.. Aku pun bisa melihat dan berbicara dengan Olan dalam mimpiku.. Keadaan dalam mimpiku adalah ketika Olan mengalami suatu masalah, dan aku berkata:’’Lan, kenapa ga lu ga minjem aja sama Kevin? Pasti dia mau minjemin lu kok Lan..” selanjutnya Olan pun berkata:’’ah ga mau gue, gue kan mau pergi jauh.” Aku pun berkata lagi:’’lu mau pergi jauh lan? Mau pergi kemana lu??” lalu Olan pun hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan ku itu.. Dan terbangunlah aku dengan air mata yg ,mengalir dan mata yg sembab..
Pada saat buka puasa bersama PAINT 67, aku bertemu dengan salah satu temanku yg bernama Michael..Michael pun bertanya:’’eh hol, lu dapat SNMPTN ya? Cie selamat yaa.. dapat dimana lu?” aku pun menjawab:”iye makasih mike, gue dapet di FH USU.” Michael berkata lagi:”FH USU?! Serius lu? Temen 1 gereja gue juga ada yg lulus disitu.” Aku berkata lagi:”serius. Emang siapa temen gereja lu itu??” Michael berkata:”temen gereja gue itu namanya Nathan. Wah berarti lu bisa kenal sama dia nanti.” Aku pun berkata lagi:”Nathan?! Nathan siapa mike nama panjangnya??” Michael berkata lagi:”Nathan Lumban Raja, emang kenapa Hol? Lu kenal dia juga??” Aku berkata lagi:”astaga! Dia temen SD gue tau mike, ternyata dunia ini sempit ya!ckck.” Akhirnya kami pun tertawa dan masuk kedalam ruangan tempat buka puasa bersama tersebut..
Setelah mendaftar ulang, di Fakultas Hukum USU, aku melihat biodata dia dalam kumpulan biodata Mahasiswa Baru USU 2011. Dan aku pun mulai takjub akan segala kejadian yg ada, dimana Tuhan mempertemukan kami kembali setelah kami berpisah di SMP sampai SMA.. Dalam biodata itu pula aku tahu bahwa ternyata Nathan juga masuk Fakultas yg sama denganku yaitu Fakultas Hukum..
Di pertengahan semester 1 lah aku bisa memulai teguran yg pertama setelah 8 tahun berlalu dengan Nathan.. Namun hingga saat ini, pertengahan semester 2 aku masih mengalami kendala untuk menjalin komunikasi yg baik dengan Nathan, padahal perasaan suka itu sudah tidak ada lagi.. Dan aku hanya menganggap dia sebagai teman lama sekaligus teman baru ku, dan teman yg paling mengetahui pribadi ku karna dia telah lama kenal dengan ku.. Semoga aku masih memiliki kesempatan untuk memiliki hubungan pertemanan yg baik dengan Nathan.. Aku tidak mau masalah 10 tahun yg lalu terbawa sampai masa kuliah.. Bagiku masa kekelaman masa SD cukuplah berlaku pada saat itu saja, dan jangan sampai terbawa pada masa kuliah sekarang..
Dan sejujurnya Nathan sudah jauh berbeda dari saat-saat SD.. Tidak hanya dari postur tubuh dan wajah serta suaranya yg berubah, namun sifatnya juga mengalami perubahan, dulu di SD dia itu paling mudah bergaul dan tidak pendiam sama sekali, namun sekarang dia jauh lebih sulit untuk terbuka pada orang lain, pendiam dan sejujurnya memang bertambah manis. Hehe. Tapi cukuplah rasa suka itu ada ketika SD, tidak akan aku lanjutkan hingga kuliah..
Inilah cerita singkat mengenai hubungan aku dan Nathan, semoga bisa terjadi perkembangan yg positif ya akan hubungan pertemanan kami J